Senin, 08 Juli 2013

Trustworthy : Beban dan Manfaat

Malam in agak sedikit berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Sudah seminggu ini tubuh tak henti-hentinya bergerak, beraktifitas dan melakukan banyak hal untuk menjaga stabilitas semangat adik-adik bem fkip 2012 dan 2011. Kita saat ini sedang sibuk-sibuknya menjalankan amanah masyarakat fkip. Maka, sekali saja tidak ada seorang kk di sisi mereka akan sangat berakibat fatal. Apalagi jika tidak ada komunikasi. Tiba-tiba menghilang. Maka jangan salahkan kalau para staff juga menghilang. Karenanya tubuh yang sudah bertambah bobot ini sangat berpengaruh terhadap nyala semangat yang ada di dada-dada mereka. Para generasi penerus. Para penyambut tongkat estafet kepemimpinan di kampus yang sangat di minati para adik-adik SMA saat ini.
Namun ternyata tidak berjalan semulus yang diperkirakan sebelumnya. Untuk orang-orang yang sangat dipadati oleh hal-hal positif seperti ini sering di benturkan dengan agenda-agenda lain tak jauh pentingnya. Apalagi jika agenda tersebut bertambrakan dengan jadwal kuliah. Timbul pertanyaan besar didalam benak ini, amanah orang tua atau amanah Negara (dalam hal perbaikan personality dan karakter) ?? pertanyaan ini menyerbu semua relung yang ada didalam otak sehingga memunculkan beberapa perspektif berbasis asas kebermanfaatan. Mulai dengan menentukan skala prioritas. Walaupun tidak dipungkiri, pilihan yang paling mudah adalah meninggalkan kuliah dan memenuhi amanah Negara. Tapi, masih terbayang wajah kedua orang tua didesa. Wah kalau mereka tau bisa gawat. Bagi mereka kuliah adalah segalanya. Biasa pemikiran kuno yang sudah tidak percaya dengan keadaan. Sudah dikecewakan oleh lingkungan yang ‘abu-abu’. Ini yang disebut penggalauan akibat amanah. Bukan seperti anak-anak muda saat ini yang mudah galau oleh lagu-lagu bernada minor.
Menurut pikir sederhana saya Amanah merupakan sebuah beban yang memberikan manfaat didalamnya. Kita kunci dua kata kunci didalam kalimat ini. Ada beban dan manfaat. Dengan ini saya akan sedikit mengelaborasi sudut pandang amanah dari 2 sisi yang berbeda ini.
Mengapa saya sebutkan kalau amanah itu beban? Yah jelas semua orang tau. Mana ada orang yang mau dengan mudah memutuskan untuk memikul suatu amanah. Bahkan, imam Syafe’I pin mengatakan kepada murid pengajiannya pada waktu itu. “wahai murid-murid yang saya sayangi, menurut kalian, apakah yang paling berat didunia ini??” dan muridnya serentak menjawab dengan nada polos “gajah pak ustadz.” Seuntai senyum menggores bibir sang ustadz, lalu dia menjelaskan. “sesungguhnya yang paling berat didunia ini adalah AMANAH.” Cerita lain datang dari sahabat Rasulallah SAW. Yakni, Umar bin Khatab r.a. seorang sahabat yang memiliki kekuatan yang luar biasa ini, yang katanya setan pun berlari ketika terlihat umar sedang berjalan kearah mereka, pun tak kuasa ketika diamanahi oleh Rasulallah SAW menjadi seorang Khalifah pada masa Khulafaurasyidin. Beliau sontak meneteskan air mata pada saat Rasulallah SAW amanahkan menjadi pemimpin pada zaman ini. Seorang Umar yang sekuat irupun tidak sanggup menerima amanahyang datang dari Rasul. Namun, beliau harus mengambil amanah ini karena amanah itu adalah bukti kepercayaan Rasulallah kepadanya dan amanah itu datang dari Allah S.W.T. dari beberapa hikmah diatas, kita tau betapa berat menerima amanah. Amanah harus kita tunaikan. Kita jalankan dengan jujur. Amanah yang hadir tentu harus diterima layaknya seorang tamu yang ingin mengunjungi kehidupan kita. Insyaallah. J
Point selanjutnya adalah amanah itu adalah manfaat. Ini saya buktikan sendiri sebagai seorang yang menjadi aktivis kampus. Sejak pertama kuliah, saya memutuskan untuk ikut bergabung bersama BEM FKIP Unsri yang pada saat itu di pimpin oleh Firmansyah. Pada kepengurusan beliau, saya yang pada saat itu masih buta dan tidak begitu tahu tentang organisasi, diamanahi oleh beliau untuk menjadi kepala dinash olahraga dan seni. Waduh, sungguh berat rasanya menerima pinangan beliau terhadap orang yang baru mencicipi dunia kampus. Dengan segala konsekuensi, saya menyetujui untuk menjadi salah satu kabinet Bem pada saat itu. Selama kehidupan kampus berjalan rasanya saya mengalami peningkatan secara perlahan tapi pasti. Saya sudah mulai terbiasa menjadi public figure sebagai pimpinan. Walau sangat riskan bagi saya. Bisa membuat kepala ini mengeras (baca : keras kepala). Satu hal yang saya yakini bahwa saya tidak anak pernah meminta amanah. Namun ketika di beri, saya akan berusaha semampu saya untuk memenuhi amanah tersebut. Sampai sekarang saya tidak pernah menjadi orang yang ‘santai’. Saya selalu pulang lebih akhir dibandingkan teman-teman satu kelas. Nah, lalu dimana manfaatnya? Saya berkesimpulan bahwa manfaat yang saya dapatkan tentu tidak serta merta nampak dan cepat. Saya mulai tahu tentang agama, tentang tenggang rasa dan bagaimana memahami orang lain. Sungguh amanah dapat menjadi batu loncatan unutk menjadi pribadi yang berkualitas. Sungguh benar-benar bermanfaat bukan? Super sekali J
Dari semua elaborasi yang coba saya jabarkan diatas tentu menyatakan bahwasanya amanah sebetulnya memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan kita sebagai mahluk Allah. Karena pada hakikatnya, kita memang diamanahkan oleh Allah untuk menjadi seorang pemimpin dimuka bumi ini (baca Qs. Al-Baqarah : 30). Dengan memaknai amanah, kita bisa menanamkan nilai-nilai positif didalam diri kita. Apalagi ketika kita memiliki nilai kebermanfaatan yang lebih dilingkungan sekitar kita, akan ada sensasi yang sangat luar biasa timbul dari dalam hati. Perasaan senang dan bahagia karena sudah bermasil menolong orang lain. Rasa bangga seketika menyeruak didalam dada. Orang bijak pun bilang, “sebaik-baik manusia, adalah manusia yang bermanfaat.” Maka dari itu, jangan sia-siakan amanah yang saat ini anda, kita jalani. Paling kecil adalah amanah orang tua tentunya. Jangan lupa juga amanah Negara dong ya. Selamat malam dan sampai berjumpa pada tulisan saya selanjutnya. []



Harry Utama Putra
Wakil Gubernur mahasiswa FKIP
Penerima manfaat BAKTI NUSA | Dompet Dhuafa
Divisi Motivasi dan konsep diri IN_Care
Pengusaha Muda Indonesia
@harryUP_10
harryutamaputra.blogspot.com

Korelasi Kependudukan dan Kependidikan dalam Pembangunan Negeri

Isu politik memang wahana yang paling memikat awak media saat ini. Ditambah pesta demokrasi akbar sebentar lagi dihelat. Ini salah satu yang membuat pemberitaan dilini politik begitu menjual. Hal ini membuat isu kependudukan kian tak terlihat lagi. Sudah beberapa tahun ini media tidak menyajikan liputan yang membahas permasalahan-permasalahan kependudukan. Padahal salah satu penyebab hal-hal negatif yang marak terjadi tidak lain dikarenakan kependudukan yang semakin tidak terkendali. Data dari Badan Pusat Statistik dalam sensus penduduk 2010 menyebutkan penduduk Indonesia saat ini berjumlah 237.641.326 jiwa, dimana angka pertumbuhan sebesar 3,5 juta jiwa setiap tahunnya. Dengan jumlah penduduk yang sebanyak ini, ternyata tidak diikuti oleh tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Data yang didapatkan yang juga dari BPS pada satu tahun terakhir mununjukan ada sekitar 28.594.600 jiwa penduduk Indonesia dibawah garis kemiskinan. Sungguh sangat mengejutkan. Didalam gemerlap pesta rakyat yang sering dilakukan pemerintah, masih ada yang tidak bisa makan, bahkan bertahan hidup pun sulit. Ketika coba dipersentasikan, ada sekitar 12% penduduk Indonesia saat ini masih berada dibawah garis kemiskinan.
            Dampak dari lonjakan penduduk ini juga memiliki korelasi terhadap dunia pendidikan. Tidak lebih dari setengah jumlah penduduk yang berpendidikan tinggi. Bahkan sekitar 20% penduduk Indonesia masih buta aksara. Tidak hanya penduduk yang buta aksara, penduduk yang berpendidikan hanya sebatas sekolah dasar juga sedikit menyulut perhatian. Badan Pusat Statistik mencatat ada sekitar 60% penduduk Indonesia hanya sampai sekolah dasar bahkan lebih rendah. Dengan data tersebut, sudah bisa diinterpretasikan bahwa kualitas individu di Indonesia masih sangat minim. Perbaikan kualitas manusia hanya bisa dilakukan melalui pendidikan. Baik formal maupun nonformal. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan dan pendudukan memang sangat berkaitan. Semakin baik pendidikan akan semakin baik pula kualitas penduduk, atau dalam hal ini masyarakat Indonesia.
            Permasalahan mengenai kependudukan memang sangat kompleks dan luas. Tidak cukup satu atau dua halaman jika mau mencakup segala aspek kependudukan. Mulai dari Pengangguran, kemiskinan, tingkat kriminalitas, kepadatan penduduk yang tidak merata, angka kesejahteraan penduduk dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, didalam tulisan ini, penulis hanya akan mengelaborasi beberapa permasalahan kependudukan, yakni; kualitas pendidikan dengan penduduk (sumber daya manusia) yang tidak berimbang, dampak pemahaman pendidikan terhadap keadaan ekonomi penduduk dan solusi yang ditawarkan agar masalah yang timbul dapat teratasi. Paling tidak, mengurangi permasalahan yang muncul.
            Pendidikan menentukan kualitas penduduk. Kepada harian Sumatra Ekspress, Kepala dinas pendidikan Sumatra Selatan juga mengatakan “Kita sadari bersama, guru salah satu penunjang serta tokoh ilmu yang harus mencerdaskan anak didiknya”. Dari penyataan ini, beliau menegaskan bahwa pentingnya pendidikan dalam membantu pembangunan Negara kearah yang lebih maju. Disisi lain, pendidikan yang ada saat ini belum begitu seimbang antara lulusan SD dan Perguruan Tinggi sangat berbeda jauh. Dari data yang coba ditemukan, indikator pendidikan satu tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Pendidikan dasar  92.42 | pendidikan SMP 70.81 | pendidikan SMA 51.68 |
Perguruan tinggi 13.54. (BPS 2012).
Indikator Pendidikan = 7 : 5,3 : 3 : 1

Perbandingan ini sangat jauh antar kelasnya. Penduduk yang tamat pada jenjang sekolah dasar sangat tinggi dan jauh dari penduduk yang berpendidikan tinggi. Namun indikator ini tidak mutlak menentukan suatu kualitas penduduk secara keseluruhan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rasio kualitas dengan pendidikan berdasarkan strata (level). Hal ini juga bisa dijadikan landasan awal jika mau mengukur sejauh mana pendidikan mempengaruhi kependudukan (masyarakat).
            Selanjutnya adalah sikap mindset masyarakat yang terkadang salah pada saat menghadapi kesulitan. Banyak penduduk yang berbondong-bondong pindah ke kota atau melakukan urbanisasi hanya karena tergoda dengan segelintir uang yang dibawa temannya pulang kampung. Seakan kehidupan dikota lebih enak dan lebih baik dibandingkan kehidupan didesa. Terutama peran media yang terlalu mencitrakan kota sedemikian indahnya. Padahal hidup dimana saja sebenarnya sama, tergantung potensi yang ada didalam lingkungan tersebut. Memang untuk akses kemudahan informasi dan layanan pemerintah terkadang lebih memprioritaskan penduduk yang berada di kota, namun penduduk desa yang mapan dalam hal pendidikan, pasti memiliki konsep atau gagasan agar desa yang dia tempati dapat berswasembada. Maka dari itu, kembali lagi bahwa pendidikan juga sangat penting untuk meluruskan mindset atau paradigma masyarakat yang sudah jauh berbelok. Sarjana dan cedikiawan-cendikiawan yang berasal dari desa hendaknya jangan melupakan tempat dimana dia dilahirkan. Bangun desa agar lebih maju dan berkembang.
            Setelah membahas beberapa permasalahan yang timbul, beberapa solusi dapat di jadikan masukan agar kendala yang timbul dapat teratasi. Pertama, memanfaatkan segenap penduduk desa yang berpendidikan tinggi. Terutama yang memang berkapasitas unggul dengan titel yang dia miliki. Menghimpun pada cendikiawan-cendikiawan desa yang memiliki karakter negarawan, memiliki ketulusan dalam membangun, dan ketika terkumpul maka pikirkan potensi desa dan bagaimana memaksimalkannya agar dapat membantu perekonomian masyarakat desa. Terutama pemanfaatan penduduk usia produktifnya. Hal ini membantu para penduduk untuk mengetahui sumber rejekinya dan bahu-membahu menciptakan kondisi yang produktif dan positif agar desa menjadi desa yang mandiri. Metode ini tentu membutuhkan para alumni yang berkomitmen untuk negaranya. Bangun sebuah LSM yang memiliki satu frame berpikir yang sama tentang desa. Setelah ini terbentuk, yang kedua adalah menanamkan pemahaman dan pola pikir masyarakat agar lebih peka terhadap permasalahan kependudukan dan sebagainya. Hal ini dapat membantu menekan angka pernikahan diusia muda dan jarak umur antar anak juga dapat di sisipkan pemahamannya. Organisasi ini juga mencerdaskan masyarakat dengan tidak langsung. Jika hal ini sudah terlaksanakan, bukan tidak mungkin kita dapat mentransformasi suatu tatanan masyarakat yang berkarakter (social budaya dan agama), peduli pendidikan, serta keluarga ramah anak dan lingkungan. Jika sudah seperti ini, bukan tidak mungkin Indonesia kembali menjadi macan asia. Memegang kunci peradaban dunia. Seperti yang dikatakan bapak Kepala Lembaga Demokrasi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, bapak Sonny Harry B Harmadi Kita akan menjadi bangsa yang jauh lebih hebat jika mampu mengelola penduduk dengan baik dan sungguh-sungguh.” Intinya adalah seberapa besar komitmen para pemimpin bangsa ini dalam bersungguh-sungguh membangun bangsa, begitupun para generasi penerus yang nantinya akan menggantikan mereka diatas sana.

Dengan berbagai gagasan dan ide diatas dapat kita simpulkan bahwa, permasalahan kependudukan tidak lepas juga dari permasalahan pendidikan. Sumber daya manusia yang banyak akan tetapi kurang memiliki kemampuan dan kualitas hanya seperti buih di lautan. Oleh sebab itu pola pikir yang saat ini berkembang dimasyarakat harus segera di tanggulangi dan direkonstruksi kembali. Selanjutnya, solusi yang coba disajikan yakni pemanfaatan para pemuda yang memiliki kapasitas yang baik dan berjiwa seorang negarawan yang siap berkontribusi untuk Indonesia. []


Harry Utama Putra
Essay Kependudukan Bkkbn

Minggu, 05 Mei 2013

Mahasiswa dari 7 PTN Deklarasikan Cinta Budaya (Baktinusa)


Mahasiswa dari 7 PTN Deklarasikan Cinta Budaya



Sekitar 60 mahasiswa dari tujuh kampus di Indonesia mengucapkan ikrar dan galang tanda tangan cinta budaya di Plaza Sriwedari, Solo, Selasa (30/4/2013) pada rangkaian penutupan Bhakti Nusa beasiswa aktivis nusantara Dompet Dhuafa. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)
SOLO–Sekitar 60 mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia mendeklarasikan cinta budaya di depan Plaza Sriwedari Solo, Selasa (30/3/2013).
Deklarasi itu digelar sebagai wujud perhatian dan kepedulian  mahasiswa terhadap pelestarian budaya.
Puluhan orang itu merupakan mahasiswa yang tergabung dalam Beasiswa Aktivis Nusantara Bakti Nusa Dompet Dhuafa. Ketujuh PTN itu yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indoensia (UI), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Sriwijaya (Unsri). Deklarasi itu dipimpin langsung oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNS, Anggel Dwi Satria.
“Deklarasi ini mengikat komitmen mahasiswa untuk menjadi negarawan muda yang bisa mengambil nilai-nilai budaya dalam konteks yang lebih luas,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di sela-sela kegiatan, Selasa.
Menurutnya, saat ini banyak pemimpin bangsa yang melupakan nilai jati diri bangsa, sehingga membuat Indonesia carut marut. Pemimpin yang melupakan budaya Indonesia itu sering kali membuat kebijakan yang merugikan masyarakat. Oleh sebab itu, banyak terjadi konflik baik vertikal maupun horizontal.
Koordinator lapangan, Yuli Ardika Prihatama, mengatakan kegiatan deklarasi itu merupakan penutupan rangkaian acara Temu Nasional Bakti Nusa Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa 2013.
“Karena bertempat di Solo Kota Budaya, kami mengambil tema Negarawan Muda untuk Indonesia Berbudaya,” jelasnya saat ditemui wartawan sebelum acara dimulai.
Sebelum deklarasi budaya dimulai, mahasiswa mendapatkan epilog budaya dari tokoh budayawan, Indrawan Yepe. Dalam epilognya, Indrawan mengatakan aktivis mahasiswa harus menginspirasi masyarakat luas untuk turut berpartipasi dalam perbaikan bangsa. Dalam epilog itu juga dimeriahkan dengan alunan musik retro dan lagu dangdut dari Komunitas Pintu.
Seusai acara, puluhan mahasiswa itu menandatangani spanduk bertuliskan “Merawat Bangsa” sebagai bentuk dukungan aksi cinta budaya Indonesia.

Selasa, 09 April 2013

Konsep Diri yang Sempurna, Awal Masa Depan Gemilang

                  Pemuda yang berkarya, pemuda stok kepemimpinan dimasa mendatang. potensi-potensi kepemimpinan memang seharusnya sudar terlihat semasa mereka mengenyam pendidikan tinggi. sangat tampak dari aktifitas, penampilan, maupun karakter pemimpin yang terbentuk semasa mahasiswa. namun yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. pemuda dewasa ini sebagian disibukkan dengan hal-hal yang kurang bermanfaaat. terkadang otak ini tanpa disadari berfikir bahwa kondisi ini sudah ada yang mengaturnya, sehingga terjadi hal sedemikian rupa. para pemuda terlena dan pasrah dengan persediaan-persediaan fatamorgana dunia.

               Tidak semua pemuda memiliki persepsi yang sama akan hal tersebut. banyak juga yang lebih memilih untuk paasrah terhadap keadaan yang saat ini terjadi. sudah berulang kali mahasiswa maupun pemuda lainnya berbicara tentang perubahan. namun ini hanya sebatas retorika-retorika semu. banyak sekali aktifis mahasiswa yang dulunya menjunjung tinggi sikap idealismenya terkikis akibat tuntutan jaman. kita juga tidak bisa menyalahkan mereka. karena kebutuhan hidup memang sudah mutlak untuk di dipenuhi. maka jika mereka masih bertahan dan tidak mencoba beradaptasi, mereka hanya mampu makan berlaukkan ikan asin saja. miris. belum lagi lingkungan yang tidak kondusif dalam pemeliharaan keyakinan. sangat sulit bagi mereka untuk menahan sikap keserakahan dan emosi jika sudah masuk kedalam sistem 

             Lalu apa yang terjadi jika keadaan ini terus-terusan terjadi?. baru-baru ini kota kelahiran saya baru saja tertimpa musibah. pipa gas dari salah satu perusahaan minyak yang ada disana mengalami kebocoran yang lumayan membahayakan. terdengar suara gemuruh pada titik lubang di permukaan pipa. seolah-olah sebuah kapal tongkang memburu dari kejauhan untuk menabrak rumah, saking kerasnya bunyi pipa tersebut. namun apa yang terjadi? untu mengatassi permasalahan ini, pemerintah malah mempercayakannya terhadap orang asing. mereka mendatangkan ahli dari New Zealand dan Germany. apakah tidak ada seorangpun di Indonesia ini yang mampu mengatsi permasalahan tersebut. didalam hati ini hanya mampu menjerit dan meratapi keadaan, belum mampu berbuat banyak. 

            Saat ini yang hanya bisa saya lakukan adalan membuat konsep diri semaksimal mungkin agar berkualitas dan mampu menjadi orang yang setidaknya berbeda dengan orang lainnya. orang yang mampu menginspirasi orang-orang yang ada disekitar kita. konsep diri adalah cerminan langkah seseorang dimasa depan. orang yang belum mempunyai konsep diri yang matang, biasanya akan kesulitan mengenali dirinya sendiri. pekerjaan rumah ini seharusnya untuk tataran seorang peimpi sudah tidak berlaku lagi. kita seharusnya sudah memikirkan tentang bagaimana memperbaiki bangsa ini mulai dari hal-hal kecil namun berdampak besar jika untuk kemudian di tindak lanjuti secara berkala. HARAPAN ITU MASIH ADA.. ini lah kata yang selalu saya lantunkan dikala semangat mencapai titik terendah.

            yakin lah wahai pemuda, jika konsep diri sudah melekat dan permanen. maka tidak akan ada lagi rintangan-rintangan yang berarti akan menghadang langkah kita kedepan. perlahan tapi pasti, tinggalkan lah perilaku-perilaku yang tidak perlu, kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat dan hal-hal yang berorientasi negatif. mari kita berkarya. kit tunjukkan prestasi pemda dimata dunia. :) hidup pemuda indonesia !!!

Senin, 11 Maret 2013

Hampir Terpeleset

Biarkan aku hidup bersama visi ku...
sampai semua yang ku impikan berada didalam gengaman, atau aku mati dalam memperjuangkannya :D


begitulah kalimat yang selalu ku dengungkan dalam menjalani proses kehidupan saat ini. sebenarnya kata-kata tersebut saya dapat dari saalah seorang traier yang berbakat dan keran lah untuk ukuran seorang motivator :p... sejak awal menjalani kehidupan kampus, sebenarnya tidak sama sekali terpikirkan untuk menjadi harry seperti yang sekarang ini,.. mungkin, itulah indahnya rencana ALLAH SWT untuk ku.

kadang otak pragmatis ku suka tiba-tiba ngeracau dak karu-karuan. ini apo si? apo untungnyo untuk aku? kok aku galo nak gaweken?... hehehe ya gapapa lah manusiawi. kadang kepingiiiiiinnnn banget kumpul se2010an BEM fkip. cerito kocak, ketawo lepas, dan apalah yang bisa ngilangin stress dan penat lainnya. sakit si, ketika kita disibukkan oleh agenda-agenda organisasi yang padat tp kalian tidak ada di sisi ini. tapi pemikiran ini tidak bertahan lama kok. sekarang hati ini juga sudah mampu menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang itu,.. harapannya bisa di tingkatkan :p

seiring berjalannya waktu. di tengah jalan cobaan datang silih berganti. semangant naik turun juga tak terelakkan. harus bagaimana lagi, itulah konsekwensi yang harus diambil kalau mau sukses jadi seorang pemimpin :) lalu tantangan terbesar apa yang paliiinngggg berpengaruh dalam dinamisasi semangat. apakah harta? tahta? atau wanita?. daannnn yang paling berpenngaruh dalam hidup ku adalah wanita. entah mengapa diri ini mudah sekali sayang sm orang lain. dengan alasan yang tidak rasional pula. pernah beberapa wanita dapat mengusik hati ini. sampai akhirnya aku pilih satu diantaranya. namun, itu semakin membuatku penasaran dengan pilihan yang lainnya. apalagi ditambah dengan perlakuan dia yang selalu menyejukan hati ku. wah wah, ini seharusnya dak dilakukan oleh seorang ikhwan seperti harry :) tapi dak apalah, manusiawi...

semua yang aku dambakan ada pada dirinya pada saat itu. aku sudah melakukan kesalahan sebenarnya karna pernah juga menaruh hati pada wanita yang aku sayang juga. harry harry, nasib mu nak.... kebali ke cerita, nah selama menjaliin komnikasi ya dak ada samasekali pikiran macem-macem karna saya yakin dia paham dan dia juga dapat merasakan apa yang ku rasa. kalaupun aku tau dia semestinya mendapat org yang lebih baik dr aku. tapi dak aa salahnya berjuang dulu. sampai pada akhirnya semua rahasia yang ada terungkap. yaahh sepandai-pandai tupai meloncat pasti kan jatuh juga. :p manytaab

lalu kesalahan apa yang ku perbuat. aku menyia-nyiakan pikaran ku untuk dua org wanita yang menggangu visi. aku terlena dengan perasaan ku. aku tersesal sudah mengharap kan sesuatu yang sulit padahal aku sudah punya, bahkan lebih baik sebenarnya. trima kasih ya ALLAH kau tunjukan siapa diaaa, so thank you so much, i'm sorry goodbyee :D dan apa yang lebih tragisnya? pacarnya adalah sahabatku sendirii,.. aaaaaaaaa *Sambar Petir nyasar* mantab yah, sesuatuu. hampir kehilangan sahabat kalau salah sikap. cuman satuhal yang pasti, hatiku sudah legaaaaaa,.. aku kan coba fokus sm masa depan dan pekerjaan ku saat ini,.. menata semangatt dan menstabilkannya :) masyaallaahhh...

aku akal coba untuk bertahan tanpa pacaran. kalau memang kamu jodoh ku kita bakalan terus sama-sama kok, tapi kita tidak boleh melawan takdir. usaha dimaksimalkan :) dak perlu disesalkan semua yang telah terjadi. bingkai ia dengan hiasan yang paling indah. agar kenangannya menjadi indah pula untuk dilihat kembali. terima kasih selama ini, terima kasih atas harapan-harapan semu yang sudah kau berikan dan terima kasih juga kedekatan selama ini,.. senang bisa dekat dengan mu.

semoga kau bahagia bersama nyaa wahai sahabatku. aku menyayangi kalian berdua karena ALLAH dan semoga aku juga bahagia dengan apa yang aku miliki saat ini. bersyukur dan Terimakaasih Ya ALLAH :) dak ado lagi galau, dak ado lagi hati sesak, dak ado lagi negativ thinking :) yang ada cuma gambaran masa depan yang indah dan menyenangkan :) aku yakin ALLAH punya sesuatu untuk ku. sebagai imbalan jasa ku selama ini dari NYA :) I LOVE ALLAH SO MUCH.

FOKUSS !!!

Rabu, 06 Maret 2013

The Importance of Drama for the Student


The Importance of Drama for the Student

Harry Utama Putra
06101001031


                One of literature that relevant and easy to either comprehend or implement by the student in low level such as, senior high school and junior high school is drama. Drama, part of literature, is the specific mode of fiction represented in performance (wikipedia.org). As Chaunan (2013) cited that drama such kind of real communication which involves ideas, emotion, feelings, appropriateness and adaptability. Thus, drama can integrate English skills in one condition and situation. So, this essay will discuss about advantages of learning drama. They are enhancing linguistics abilities and making student more creative.

            First of all, drama provides some condition which allows the student do their communication with each other. Buchanan said that “At the center of all drama is communication. Like all the arts, Drama allows students to communicate with and understand others in new ways.” Similarly, Chaunan (2013) stated that drama provides writing and reading in one situation and it is useful in teaching literary texts as it helps in analyzing plots. Therefore, if the student learns drama, it can help them to improve their linguistics abilities. Their English will grow to be active English. 

            Second advantage of Drama is it can make the creativity of the student increase. Student will prepare what the section of Drama want. Otherwise, it depends on their creativity to make the setting looks like the real situation. As Buchanan stated that Dramatic art education is an important thing of stimulating creativity in problem solving. In short, by learning Drama student will improve their creativity to solve some problem which comes in the preparation, playing or finishing. 

            In conclusion, there are many things in drama that can develop in the classroom by the teacher in order to improve the students’ understanding and ability in English. Because drama not only can improve the students’ linguistics performance, but also it can increase students’ creativity. So, Drama is importance subject for the students’ of English. 




Reference :
Drama http://en.wikipedia.org/wiki/Drama Access on: March 7th, 2013 12:30 p.m.
Chaunan, Vani. (2013). Drama Techniques for Teaching English. http://iteslj.org/Techniques/Chauhan-Drama.html access on: March 5th, 2013 12:00 p.m.
Buchanan, Matt. Why Teach Drama? A Defense of the Craft. http://www.childdrama.com/why.html access on: March 5th, 2013 11:30 p.m.

Selasa, 05 Maret 2013

Proposal Perencanaan Hidup




Pendidikan Bahasa Inggris

Universitas Sriwijaya

     1 Semester Kedepan: Menyeimbangkan antara kuliah dan organisasi. Ipk terjaga amanah terjaga. IPK meningkat menjadi 3.50. membina adik-adik 2011 dan 2012 untuk regenerasi kepemimpinan.     


     1 Tahun Kedepan : Berkarya di BEMFKIP sebagai wakil gubernur mahasiswa FKIP. Menjalan kan program yang sudah di buat sebelumnya. Menigkatkan ipk. Aktif di kegiatan regional, nasional maupun internasional. Cari judul skripsi. Jadi murrobi.



    2 Tahun Kedepan : Berkarya kementrian BEMU. Nyusun skripsi. Persiapan pasca kampus. Aktif di kegiatan nasional. Aktif berperan di masyarakat dalam program BEMU. Mengulang matakuliah yang  bermasalah. Diterima disalah satu perusahaan bumn ataupun Bank. Mengajar b.ing untuk adik-adik yang kurang mampu kursus.


   3 Tahun Kedepan :  Lulus dari univ. Sriwijaya dengan IPK 3.5 minimal. Berwirausaha dan memperluas kebun karet. Berkerja dengan gaji minimal  2 juta per bulan. Mulai menokohkan diri di masyarakat sekitar. Persiapan S2 ke univ negeri ataupun expansi ke luar negeri. Memiliki minimal 5 kelompok terbina. Mengajar B.ing di lembaga pendidikan formal maupun informal sebagai alat pengabdian.



    4 Tahun Kedepan: S2 di pergutuan tinggi negeri UPI atau ohio university atau kemungkinan di luar ngeri lainnya. Aktif di kegiatan social masyarakat. Memperluas jaringan dengan mengikuti berbagai organisasi. Semua kebun karet menghasilkan 1 ton perbulan. Menjadi tokoh msyarakat. Mencari pendamping hidup. 15 kelompok halaqoh terbina. Jadi manager kepala pada tempat kerja.


   5 Tahun Kedepan: Menikah dengan wanita yang Sholeha, cantik, pintar dan memiliki penghasilan tetap. Menjadi kepala sekolah. Menempuh kuliah S2. Ikut dalam pesta demokrasi sebagai calon legislative. 20 kelompok terbina. Penghasilan sebulan 20 juta. Membeli mobil new cr-v. menghimpun semua usaha dan para pekerjanya. Memperluas lapangan kerja.


Text Box: Facebook : facebook.com/harryutamaputra
Twitter :
Twitter.com/harryUP_10
Blog :
harryutamaputra.blogspot.com
Email :
Harryutamaputra@ymail.comMy ultimate ambition is “I WANNA BE A PRABUMULIH MAJOR”. Insyaallah :)