Malam
in agak sedikit berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Sudah seminggu ini tubuh
tak henti-hentinya bergerak, beraktifitas dan melakukan banyak hal untuk
menjaga stabilitas semangat adik-adik bem fkip 2012 dan 2011. Kita saat ini
sedang sibuk-sibuknya menjalankan amanah masyarakat fkip. Maka, sekali saja
tidak ada seorang kk di sisi mereka akan sangat berakibat fatal. Apalagi jika
tidak ada komunikasi. Tiba-tiba menghilang. Maka jangan salahkan kalau para
staff juga menghilang. Karenanya tubuh yang sudah bertambah bobot ini sangat
berpengaruh terhadap nyala semangat yang ada di dada-dada mereka. Para generasi
penerus. Para penyambut tongkat estafet kepemimpinan di kampus yang sangat di
minati para adik-adik SMA saat ini.
Namun
ternyata tidak berjalan semulus yang diperkirakan sebelumnya. Untuk orang-orang
yang sangat dipadati oleh hal-hal positif seperti ini sering di benturkan
dengan agenda-agenda lain tak jauh pentingnya. Apalagi jika agenda tersebut
bertambrakan dengan jadwal kuliah. Timbul pertanyaan besar didalam benak ini,
amanah orang tua atau amanah Negara (dalam hal perbaikan personality dan
karakter) ?? pertanyaan ini menyerbu semua relung yang ada didalam otak
sehingga memunculkan beberapa perspektif berbasis asas kebermanfaatan. Mulai
dengan menentukan skala prioritas. Walaupun tidak dipungkiri, pilihan yang
paling mudah adalah meninggalkan kuliah dan memenuhi amanah Negara. Tapi, masih
terbayang wajah kedua orang tua didesa. Wah kalau mereka tau bisa gawat. Bagi
mereka kuliah adalah segalanya. Biasa pemikiran kuno yang sudah tidak percaya
dengan keadaan. Sudah dikecewakan oleh lingkungan yang ‘abu-abu’. Ini yang
disebut penggalauan akibat amanah. Bukan seperti anak-anak muda saat ini yang
mudah galau oleh lagu-lagu bernada minor.
Menurut
pikir sederhana saya Amanah merupakan sebuah beban yang memberikan manfaat
didalamnya. Kita kunci dua kata kunci didalam kalimat ini. Ada beban dan
manfaat. Dengan ini saya akan sedikit mengelaborasi sudut pandang amanah dari 2
sisi yang berbeda ini.
Mengapa
saya sebutkan kalau amanah itu beban? Yah jelas semua orang tau. Mana ada orang
yang mau dengan mudah memutuskan untuk memikul suatu amanah. Bahkan, imam
Syafe’I pin mengatakan kepada murid pengajiannya pada waktu itu. “wahai
murid-murid yang saya sayangi, menurut kalian, apakah yang paling berat didunia
ini??” dan muridnya serentak menjawab dengan nada polos “gajah pak ustadz.”
Seuntai senyum menggores bibir sang ustadz, lalu dia menjelaskan. “sesungguhnya
yang paling berat didunia ini adalah AMANAH.” Cerita lain datang dari sahabat
Rasulallah SAW. Yakni, Umar bin Khatab r.a. seorang sahabat yang memiliki
kekuatan yang luar biasa ini, yang katanya setan pun berlari ketika terlihat
umar sedang berjalan kearah mereka, pun tak kuasa ketika diamanahi oleh
Rasulallah SAW menjadi seorang Khalifah pada masa Khulafaurasyidin. Beliau
sontak meneteskan air mata pada saat Rasulallah SAW amanahkan menjadi pemimpin
pada zaman ini. Seorang Umar yang sekuat irupun tidak sanggup menerima amanahyang
datang dari Rasul. Namun, beliau harus mengambil amanah ini karena amanah itu
adalah bukti kepercayaan Rasulallah kepadanya dan amanah itu datang dari Allah
S.W.T. dari beberapa hikmah diatas, kita tau betapa berat menerima amanah.
Amanah harus kita tunaikan. Kita jalankan dengan jujur. Amanah yang hadir tentu
harus diterima layaknya seorang tamu yang ingin mengunjungi kehidupan kita.
Insyaallah. J
Point
selanjutnya adalah amanah itu adalah manfaat. Ini saya buktikan sendiri sebagai
seorang yang menjadi aktivis kampus. Sejak pertama kuliah, saya memutuskan
untuk ikut bergabung bersama BEM FKIP Unsri yang pada saat itu di pimpin oleh
Firmansyah. Pada kepengurusan beliau, saya yang pada saat itu masih buta dan
tidak begitu tahu tentang organisasi, diamanahi oleh beliau untuk menjadi
kepala dinash olahraga dan seni. Waduh, sungguh berat rasanya menerima pinangan
beliau terhadap orang yang baru mencicipi dunia kampus. Dengan segala
konsekuensi, saya menyetujui untuk menjadi salah satu kabinet Bem pada saat
itu. Selama kehidupan kampus berjalan rasanya saya mengalami peningkatan secara
perlahan tapi pasti. Saya sudah mulai terbiasa menjadi public figure sebagai
pimpinan. Walau sangat riskan bagi saya. Bisa membuat kepala ini mengeras (baca
: keras kepala). Satu hal yang saya yakini bahwa saya tidak anak pernah meminta
amanah. Namun ketika di beri, saya akan berusaha semampu saya untuk memenuhi
amanah tersebut. Sampai sekarang saya tidak pernah menjadi orang yang ‘santai’.
Saya selalu pulang lebih akhir dibandingkan teman-teman satu kelas. Nah, lalu
dimana manfaatnya? Saya berkesimpulan bahwa manfaat yang saya dapatkan tentu
tidak serta merta nampak dan cepat. Saya mulai tahu tentang agama, tentang
tenggang rasa dan bagaimana memahami orang lain. Sungguh amanah dapat menjadi
batu loncatan unutk menjadi pribadi yang berkualitas. Sungguh benar-benar
bermanfaat bukan? Super sekali J
Dari
semua elaborasi yang coba saya jabarkan diatas tentu menyatakan bahwasanya
amanah sebetulnya memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan kita sebagai
mahluk Allah. Karena pada hakikatnya, kita memang diamanahkan oleh Allah untuk
menjadi seorang pemimpin dimuka bumi ini (baca Qs. Al-Baqarah : 30). Dengan
memaknai amanah, kita bisa menanamkan nilai-nilai positif didalam diri kita.
Apalagi ketika kita memiliki nilai kebermanfaatan yang lebih dilingkungan
sekitar kita, akan ada sensasi yang sangat luar biasa timbul dari dalam hati.
Perasaan senang dan bahagia karena sudah bermasil menolong orang lain. Rasa
bangga seketika menyeruak didalam dada. Orang bijak pun bilang, “sebaik-baik
manusia, adalah manusia yang bermanfaat.” Maka dari itu, jangan sia-siakan
amanah yang saat ini anda, kita jalani. Paling kecil adalah amanah orang tua
tentunya. Jangan lupa juga amanah Negara dong ya. Selamat malam dan sampai
berjumpa pada tulisan saya selanjutnya. []
Harry Utama Putra
Wakil Gubernur mahasiswa FKIP
Penerima manfaat BAKTI NUSA | Dompet Dhuafa
Divisi Motivasi dan konsep diri IN_Care
Pengusaha Muda Indonesia
@harryUP_10
harryutamaputra.blogspot.com
Wakil Gubernur mahasiswa FKIP
Penerima manfaat BAKTI NUSA | Dompet Dhuafa
Divisi Motivasi dan konsep diri IN_Care
Pengusaha Muda Indonesia
@harryUP_10
harryutamaputra.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar