Minggu, 05 Mei 2013

Mahasiswa dari 7 PTN Deklarasikan Cinta Budaya (Baktinusa)


Mahasiswa dari 7 PTN Deklarasikan Cinta Budaya



Sekitar 60 mahasiswa dari tujuh kampus di Indonesia mengucapkan ikrar dan galang tanda tangan cinta budaya di Plaza Sriwedari, Solo, Selasa (30/4/2013) pada rangkaian penutupan Bhakti Nusa beasiswa aktivis nusantara Dompet Dhuafa. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)
SOLO–Sekitar 60 mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia mendeklarasikan cinta budaya di depan Plaza Sriwedari Solo, Selasa (30/3/2013).
Deklarasi itu digelar sebagai wujud perhatian dan kepedulian  mahasiswa terhadap pelestarian budaya.
Puluhan orang itu merupakan mahasiswa yang tergabung dalam Beasiswa Aktivis Nusantara Bakti Nusa Dompet Dhuafa. Ketujuh PTN itu yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indoensia (UI), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Sriwijaya (Unsri). Deklarasi itu dipimpin langsung oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNS, Anggel Dwi Satria.
“Deklarasi ini mengikat komitmen mahasiswa untuk menjadi negarawan muda yang bisa mengambil nilai-nilai budaya dalam konteks yang lebih luas,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di sela-sela kegiatan, Selasa.
Menurutnya, saat ini banyak pemimpin bangsa yang melupakan nilai jati diri bangsa, sehingga membuat Indonesia carut marut. Pemimpin yang melupakan budaya Indonesia itu sering kali membuat kebijakan yang merugikan masyarakat. Oleh sebab itu, banyak terjadi konflik baik vertikal maupun horizontal.
Koordinator lapangan, Yuli Ardika Prihatama, mengatakan kegiatan deklarasi itu merupakan penutupan rangkaian acara Temu Nasional Bakti Nusa Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa 2013.
“Karena bertempat di Solo Kota Budaya, kami mengambil tema Negarawan Muda untuk Indonesia Berbudaya,” jelasnya saat ditemui wartawan sebelum acara dimulai.
Sebelum deklarasi budaya dimulai, mahasiswa mendapatkan epilog budaya dari tokoh budayawan, Indrawan Yepe. Dalam epilognya, Indrawan mengatakan aktivis mahasiswa harus menginspirasi masyarakat luas untuk turut berpartipasi dalam perbaikan bangsa. Dalam epilog itu juga dimeriahkan dengan alunan musik retro dan lagu dangdut dari Komunitas Pintu.
Seusai acara, puluhan mahasiswa itu menandatangani spanduk bertuliskan “Merawat Bangsa” sebagai bentuk dukungan aksi cinta budaya Indonesia.